Pesatnya
pembangunan infrastruktur oleh pemerintah di kawasan Propinsi Jawa
Barat, seperti pengerjaan proyek jalan tol, bandar udara, dan bendungan,
membuat permintaan batu belah melonjak tajam. Perusahaan pemasok
material konstruksi, PT Selo Bumi Quarry (SBQ) pun kewalahan memenuhi
pesanan yang meningkat.
Karena kebutuhan material yang masuk dalam
golongan galian C ini terus meningkat, SBQ kini mengoptimalkan tambang
di 3 lokasi perbukitan. Namun, saking banyaknya permintaan, kapasitas
produksi perusahaan tetap saja tak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
pasar.
Guna mengejar target produksi tersebut, SBQ menggandeng PT
DAHANA (Persero) melakukan peledakan di Desa Jembarwangi, Kecamatan
Tomo, Kabupaten Sumedang. “DAHANA sangat membantu operasi SBQ, tanpa
bantuan peledakan dari DAHANA mustahil memenuhi target produksi untuk
konsumen kita saat ini,” ungkap Supriyatna, Manajer Produksi PT Selo
Bumi Quarry pada Dfile ditemui di site peledakan.
Dikatakan
Supriatna, batuan kuari yang diproduksi saat ini untuk dikirim ke
proyek pembangunan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka. Saat ini,
proyek bandara internasional ini ditargetkan rampung pada awal tahun
2016. Pembangunan landasan bandara (runway) pun dikebut. Untuk
itu, lanjut Supriyatna, perusahaannya akan kembali menggandeng DAHANA
di beberapa lokasi pertambangan lain milik SBQ. “Dua tempat lagi, saat
ini dalam waktu dekat akan dieksploitasi,” jelasnya.
Dari
peledakan di Site Sumedang, selain menyuplai batuan untuk landasan
Bandara Kertajati, perusahaan kuari yang kerap memasok material untuk
perusahaan pengembang besar ini juga menjadi penyedia utama bahan baku
precast salah satu BUMN konstruksi, serta memenuhi permintaan material
untuk Bendungan Karet Waladang di Kabupaten Indramayu yang sedang
dikerjakan.
Manager Hubungan Pelanggan Sektor Kuari Divisi Kuari & Konstruksi PT DAHANA Setio Budhianto mengungkapkan, di site
yang terletak di perbatasan Sumedang Majalengka ini, DAHANA bisa
menghasilkan 2.500 bcm dalam setiap peledakan. Jika dibanding site
kuari lainnya, peledakan di Site Sumedang tergolong kecil. Untuk setiap
lubang peledakan dengan menggunakan DANFO dengan kedalaman 6 meter,
DAHANA menggunakan booster Dayagel Magnum 200 ons setiap lubang tembak,
dengan kebutuhan 1.300 kg DANFO setiap kali peledakan.
“Peledakan dilakukan satu kali dalam seminggu, dengan 4 kali ledakan setiap harinya untuk meminimalkan efek air viration, flying stone, dan ground vibration,” papar Setio. Meski sempat terkendala izin dari pemerintah setempat, secara umum, menurut Setio, target blasting perdana di Site Sumedang sudah tercapai tanpa kendala berarti. (IDR)
Wednesday, September 18, 2013
Kebut Proyek Bandara Kertajati, DAHANA Ledakan Bukit Jembarwangi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment