Industri
bahan peledak untuk pertahanan kian berkembang. Selain untuk konsumsi
domestik, bahan peledak buatan pabrikasi dalam negeri juga sudah
diekspor ke mancanegara. Adalah PT DAHANA, BUMN yang bergerak di bidang
industri bahan berenergi tinggi yang telah merintis industri bahan
peledak untuk menyokong alutsista Indonesia hadir dalam Pameran Asia
Pasific Security and Defense Expo (APSDEX) 2013 di Jakarta Convention
Center (JCC) Jakarta, 20-21 Maret 2013.
Acara yang berbarengan dengan
Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) ini langsung dbuka oleh
Presiden RI. Forum dialog yang mengusung tema “Dialog Tanpa
Perang” ini mempertemukan para pemimpin, perwira militer, akademisi,
dan pembuat kebijakan.
Menempati booth nomor 09D yang
berada di sudut Barat lobby utama Jakarta Covention Center (JCC), tak
lantas menjadikan booth BUMN handak ini sepi pengunjung.
Pemilihan desain booth yang minimalis dengan hanya 2 paduan
warna putih dan merah cukup berhasil mewakili motto perusahaan ‘Serving
the nation better dan menyedot delegasi asing menyempatkan mampir
mengintip “Bom” buatan Dahana tersebut. Tak terkecuali Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga sempat menepi di area milik
Dahana ini. Presiden ke-6 ini langsung disambut Direktur Utama PT Dahana
(Persero), F.Harry Sampurno.
Setelah cukup lama mendengarkan
paparan Harry, SBY memberikan apresiasi pada pencapaian PT Dahana
(Persero) yang luar biasa. Menurutnya, Dahana menjadi salah satu
penopang penting usaha kemandirian alutsista dalam negeri. Salah
satunya pencapaian dalam keberhasilan pembangunan pusat pengembangan
bahan berenergi tinggi yang dikenal dengan nama Energetic Material
Center (EMC) di Subang, Jawa Barat.
Menurut Yusep Nugraha, Special Project Coordinator PT
Dahana, keikutsertaan perseroan dalam pameran pertahanan ini
menjadi ajang penting mempromosikan Dahana ke luar negeri,
khususnya stakeholder militer. Dihelat oleh Kementrian
Pertahanan yang bekerja sama dengan Universitas Pertahanan, pameran
yang diselenggarakan bersamaan dengan Jakarta International
Defense Dialogue (JIDD) 2013, dihadiri 45 negara dari seluruh benua.
Yusep
menambahkan, meski dalam industri handak komersial dengan pasar luar
negeri Dahana sudah mampu untuk unjuk gigi, handak segmen militer luar
negeri belum mulai dilirik Dahana. “Dengan keikutsertaan pameran inilah
Dahana mulai bertahap mengenalkan produk militer Dahana ke pihak luar,”
ujar Yusep. Apalagi dengan selesainya pembangunan EMC, Yusep tak
menampik Dahana sudah mulai mampu dari sisi teknologi untuk bersaing
dengan pasar handak militer luar negeri. (IDR)
Friday, March 22, 2013
Meretas Pasar Handak Militer Luar Negeri di Pameran APSDEX 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment