Blog Dahana, Bersamaan
dengan peresmian dan ground-breaking pembangunan PLTU Banten 1x660 MW
(19/2) telah dilakukan sosialisasi proyek peledakan dengan bertujuan
meratakan sebagian bukit di bekas lokawisata pantai Salira Indah. Proyek
Pembangunan PLTU yang berlokasi di desa Salira, kecamatan Pulau Ampel,
kabupaten Serang, Banten oleh PT Dahana (Persero).
Sosialisasi
kepada masyarakat sekitar dilakukan dengan cara memberikan kesempatan
untuk menyaksikan secara langsung melalui tayangan pada monitor
televisi.
“Seperti tayangan di televisi tadi, kami menjadi tak
terlalu khawatir lagi dengan peledakan, karena tidak ada dampak apa pun
bagi kami”, ujar Hasnah, 57 tahun.
Hal yang sama diungkapkan
Junaidi, warga desa Salira. Menurut pria separuh baya yang sengaja
diundang pada peresmian pembangunan PLTU ini merasa nyaman dan tidak
cemas apalagi setelah menyaksikan tayangan langsung. Warga sepakat
mempercayakan sepenuhnya pada pengalaman PT Dahana dalam operasi
peledakannya selama ini. “Kami warga Desa Salira mendukung pembangunan
(PLTU) di desa kami, dan diharapkan bisa meningkatkan ekonomi warga”,
ungkap Junaidi.
Dalam sosialisasi yang dilaksanakan bersamaan dengan
Peresmian dan Ground-Breaking Pembangunan PLTU Banten 1 x 660 MW (IPP),
dari pihak PT Dahana dihadiri oleh Direktur Operasi, Budi Antono. Dalam
pekerjaannya, PT Dahana selaku BUMN handak ini melakukan kontrak
pekerjaan yang meliputi pembersihan lahan, land filling, loading dan
blasting untuk meratakan sebagian bukit di pinggir pantai tak jauh dari
PLTU Suralaya.
Pada proses peledakan pertama sekaligus sosialisasi
tersebut, Budi Antono memaparkan standar keamanan. “Dalam proses
blasting, timbul efek land vibration, flying stone, dan sound
vibration”.
Dengan standar keamanan yang dimiliki PT Dahana,
ketiga efek tersebut tak berpengaruh negatif terhadap kesehatan dan
keamanan masyarakat Desa Salira. “Handak yang dipakai pun dalam ukuran
kecil, sehingga mengurangi ketiga efek tersebut, meski frekuensi
peledakanya bertambah banyak”, imbuh Budi Antono.
Sebelum
sosialiasi dilakukan, warga desa yang berbatasan langsung dengan Selat
Sunda ini sempat khawatir dengan bergulirnya proyek yang sudah
direncanakan sejak tahun 2006 ini. Beberapa kekhawatiran muncul seperti
kerusakan jalan, keretakan rumah, pertanian, dan kerusakan sumber air.
(Majalah Tambang Online)
Monday, March 11, 2013
Dahana Sosialisasi Dampak Peledakan Kepada Warga Salira
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment