Peserta pelatihan pada awalnya berjumlah 35 orang, dua diantaranya adalah para wanita. Menginjak hari kedua latihan, ternyata jumlahnya berkurang menjadi 34 orang, salah satu peserta wanita menyatakan mundur. Dan pada akhirnya tinggalah satu peserta wanita sebagai Srikandi yang di kelilingi oleh 33 laki-laki.
Siapakah wanita sebagai Srikandi itu? Ya, dia adalah Meirina Priharyuningtyas, Ass. Supv. Hubungan Pelanggan Sektor Kontruksi Divisi Kuari Konstruksi. Sebagai satu-satunya wanita tercantik di latsar, Meirina Priharyuningtyas atau sering di panggil Mei, mengungkapkan, dengan mundurnya Dewi Kurniaty dari Latsar, Mei merasa latihannya tetap asyik-asyik saja, malahan jadi lebih seru.
Usut punya usut ternyata jika latihannya harus berpasang-pasangan, maka Mei hanya jadi pengamat saja. “Kalau tidak ada pasangannya disuruh jadi pengamat saja, jadi tidak berat latihannya”, kata Mei kegirangan.
Mundurnya Dewi Kurniaty dari medan latihan dikarenakan ada beberapa faktor. Dewi merasa tidak siap untuk menginap di tempat latihan, info yang didapat seputar latsar pada tahun sebelumnya, tidak ada acara menginap di tempat latihan. Dan info untuk menginap pada latsar kali ini sangat mendadak. Dengan pertimbangan dua anaknya yang masih balita tidak bisa di tinggal lama, akhirnya Dewi pun dengan berat hati mundur dari latihan.
“Saya bukan jenis yang akan menjadikan keluarga sebagai tameng dan alasan untuk meninggalkan tugas. Akan tetapi, beri saya kesempatan untuk mempersiapkan dulu segala sesuatunya sebelum tugas, jadi kerjaan lancar, di rumah pun aman,” ungkap Dewi.
Manajer Pengembangan Organisasi & Sislola SDM, Destyana, memaklumi dengan kondisi Dewi, kemungkinan besar Dewi akan diikutsertakan kembali pada latsar gelombang berikutnya. Informasi yang dianggap dadakan itu merupakan bagian dari skema latihan.
“Memang disengaja, kita hanya memberikan informasi kesiapan kelengkapan, skema tersebut bertujuan agar para peserta siap menghadapi kondisi apapun,” ungka Destyana. (SYA)
No comments:
Post a Comment