Latihan
Dasar Kepemimpinan (LATSARPIM) Gelombang IV PT Dahana (Persero), yang
dimulai sejak Senin (7/1), sampai saat ini terus berjalan. Materi-materi
yang disampaikan pun semakin beragam, para peserta Latsar pun semakin
gigih. Latihan ini dibimbing langsung oleh pasukan elit TNI Angkatan
Udara yakni Kompi B Paskhas Kalijati Subang.
Peserta pelatihan
pada awalnya berjumlah 35 orang, dua diantaranya adalah para wanita.
Menginjak hari kedua latihan, ternyata jumlahnya berkurang menjadi 34
orang, salah satu peserta wanita menyatakan mundur. Dan pada akhirnya
tinggalah satu peserta wanita sebagai Srikandi yang di kelilingi oleh 33
laki-laki.
Siapakah
wanita sebagai Srikandi itu? Ya, dia adalah Meirina Priharyuningtyas,
Ass. Supv. Hubungan Pelanggan Sektor Kontruksi Divisi Kuari Konstruksi.
Sebagai satu-satunya wanita tercantik di latsar, Meirina
Priharyuningtyas atau sering di panggil Mei, mengungkapkan, dengan
mundurnya Dewi Kurniaty dari Latsar, Mei merasa latihannya tetap
asyik-asyik saja, malahan jadi lebih seru.
Usut punya usut
ternyata jika latihannya harus berpasang-pasangan, maka Mei hanya jadi
pengamat saja. “Kalau tidak ada pasangannya disuruh jadi pengamat saja,
jadi tidak berat latihannya”, kata Mei kegirangan.
Mundurnya Dewi
Kurniaty dari medan latihan dikarenakan ada beberapa faktor. Dewi
merasa tidak siap untuk menginap di tempat latihan, info yang didapat
seputar latsar pada tahun sebelumnya, tidak ada acara menginap di tempat
latihan. Dan info untuk menginap pada latsar kali ini sangat mendadak.
Dengan pertimbangan dua anaknya yang masih balita tidak bisa di tinggal
lama, akhirnya Dewi pun dengan berat hati mundur dari latihan.
“Saya
bukan jenis yang akan menjadikan keluarga sebagai tameng dan alasan
untuk meninggalkan tugas. Akan tetapi, beri saya kesempatan untuk
mempersiapkan dulu segala sesuatunya sebelum tugas, jadi kerjaan lancar,
di rumah pun aman,” ungkap Dewi.
Manajer Pengembangan Organisasi
& Sislola SDM, Destyana, memaklumi dengan kondisi Dewi, kemungkinan
besar Dewi akan diikutsertakan kembali pada latsar gelombang berikutnya.
Informasi yang dianggap dadakan itu merupakan bagian dari skema
latihan.
“Memang disengaja, kita hanya memberikan informasi
kesiapan kelengkapan, skema tersebut bertujuan agar para peserta siap
menghadapi kondisi apapun,” ungka Destyana. (SYA)
Thursday, January 10, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment