Dalam simulasi yang bekerjasama dengan Tim Damkar Jakarta Selatan ini, manajemen gedung menerjunkan seluruh karyawan yang terdiri dari seluruh perusahaan yang berkantor di gedung yang terletak di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta ini. Seluruh karyawan ikut berpartisipasi dalam acara ini.
“Supaya seluruh karyawan penghuni PPMTH mengenal, mengetahui, dan memahami berbagai alat-alat pemadam kebakaran, serta cara menggunakanya untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran” ujar Irman, bagian pengamanan PT Dahana (Persero) menirukan instruksi Manajemen MTH Tower saat breefing.
Dalam simulasi tersebut, hari pertama sebelum hari pelaksanaan, tim Damkar Jakarta Selatan memulai dengan memberikan instruksi dan pengarahan kepada beberapa karyawan dari beberapa perusahaan yang telah ditunjuk menjadi leader. Para leader inilah yang kemudian meneruskan intruksi apa saja yang harus dilakukan saat hari simulasi pada karyawan lain di perusahaannya.
Diawali dengan bunyi sirene di beberapa sudut gedung dengan 17 lantai ini, beberapa karyawan berhamburan berusaha menyelamatkan diri melewati tangga darurat. Dalam simulasi juga diciptakan suasana gelap, lift yang tidak difungsikan, ketegangan dan keributan yang tak terhindarkan saat terjadi bencana. Terutama saat berebutan menuruni anak tangga.
Di akhir simulasi, didampingi tim dari pemadam kebakaran Jakarta Selatan, beberapa karyawan memperagakan memadamkan si jago merah dengan karung basah dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang tersedia di sudut gedung MTH. Hal ini dilakukan untuk melatih pencegahan dini bila tim damkar belum tiba di lokasi.
Simulasi Darurat Ledakan Dahana Tasikmalaya
Simulasi ini wajib dilakukan lantaran beberapa bahan peledak berbagai jenis diproduksi di kantor yang juga pabrik Dahana Tasikmalaya.
Selasa (16/10), PT Dahana wilayah kerja Tasikmalaya melakukan simulasi tanggap bencana ledakan. Dengan menggandeng pihak manajemen, simulasi yang dikoordinasi oleh Unit Internal Contol EMC PT Dahana ini melibatkan seluruh karyawan perusahaan yang berada di Tasikmalaya.
Bagi Dahana sendiri, prosedur kemanan dan simulasi tanggap ledakan menjadi perkara wajib yang harus dipatuhi manajemen. Ini sesuai dengan System Management MK3L berlandaskan ISO 9001, ISO 14001 dan juga OHSAS 18001-2007 yang berisi prosedur Kesiap Siagaan dan Tanggap Darurat. “Kita (Dahana) wajib melakukan simulasi secara berkala sebagai implementasi prosedur yang ada”, papar Sudirjo Heru, Manager Pengembangan Sistem PT Dahana.
Kegiatan ini juga mengacu pada UU keselamatan kerja Permen Nomor 50 Tahun
2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Proses simulasi sendiri terbagi dalam beberapa tahap yang meliputi plan, do, check, and act (PDCA).
Plan yang dimulai dengan penyusunan skenario simulasi, dan pembentukan tim pemantau simulasi. Selanjutnya do yang meliputi pembahasan skenario, persiapan lapangan, hingga eksekusi pelaksanaan simulasi. Tahap ketiga yakni check dengan tahapan persiapan regu Damkar, tim rescue, dan P3K. Dan tahap langkah terakhir yakni act yang mencakup evaluasi, pelaporan, dan rekomendasi. (IDR)
No comments:
Post a Comment