DAHANA Buka Peluang Penetrasi Jasa Peledakan di Timur Tengah

Direktur Utama PT DAHANA Syaifuddin menandatangani Memorandum of Understanding dengan perusahaan asal Oman, Mining Supply & Services untuk mendukung operasi drilling & blasting pada copper and gold mine di Oman. Penandatanganan dilakukan di Kantor PT DAHANA Jakarta, pada Kamis, 12 September 2024.

Syaifuddin dalam sambutannya mengatakan, PT DAHANA sangat menyambut gembira penandatanganan MoU dengan perusahaan dari Oman. Menurutnya, ini merupakan salah satu langkah agar DAHANA dapat mencapai tujuan menjadi pemain penting dalam rantai pasok bahan peledak dunia.

“Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Mining Supply & Services untuk mendukung operasi drilling & blasting copper and gold mine di Oman. Semoga kerja sama ini dapat membawa keuntungan bagi kedua belah pihak,” ujar Syaifuddin.

Sebagai kiblat bahan peledak Indonesia, DAHANA memiliki beragam produk dan layanan yang unggul, seperti Total Explosive Solutions, Digitalization System, Drilling & Blasting, Loading & Hauling, Underground Mining, dengan beragam produk yang dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan, sehingga konsumen bisa mendapatkan hasil peledakan yang optimal.

Karena keandalannya, produk-produk DAHANA sangat diminati oleh konsumen di sektor pertambangan, kuari & konstruksi, migas hingga militer. Di Indonesia sendiri, bahan peledak dan layanan DAHANA telah tersebar di berbagai wilayah. Sementara di luar negeri, DAHANA mendapatkan kepercayaan untuk mengekspor bahan peledak ke konsumen Australia secara rutin.

Syaifuddin menambahkan, pada tahun ini dan ke depan, DAHANA harus sanggup menyongsong pasar yang lebih luas. Tidak hanya merajai pasar Indonesia, namun harus turut menjadi pemain penting dalam rantai pasok bahan peledak dunia.

“Kini kita telah memiliki pabrik Amonium Nitrat, produksi bahan peledak bisa digenjot untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional. Sudah saatnya DAHANA untuk melebarkan sayap ke dunia internasional, menjadi pemain penting dalam rantai pasok bahan peledak dunia,” kata Syaifuddin.