Panitia dari
Pengembangan Human Capital DAHANA, Ezha Kurniasari WS menuturkan, kesehatan
baik mental dan fisik merupakan salah satu faktor dalam menunjang produktivitas
karyawan dalam bekerja. Peningkatan kesadaran karyawan tentang kesehatan
menjadi penting untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
“Kami berharap,
dengan meningkatnya awareness karyawan DAHANA dalam menjaga kesehatan fisik dan
mental, khususnya di kehidupan kerja maupun kehidupan pribadi masing-masing,
produktivitas karyawan DAHANA tahun 2023 lebih baik dibanding tahun-tahun
sebelumnya sehingga target perusahaan dapat tercapai secara optimal,” ungkap
Nia.
Nia juga
menjelaskan, dr. Kintan Nafasa dalam pemaparannya menerangkan dengan baik
definisi, penyebab, jenis-jenis, serta strategi pencegahan Mental Health
Disorder. Selain itu, dr. Kintan juga menjelaskan cara-cara mengelola kesehatan
mental dari diri sendiri, hingga langkah-langkah perusahaan dalam mengelola
kesehatan mental karyawan.
Peserta pun
terlihat sangat antusias dengan bertanya terkait langkah strategis yang
sebaiknya digunakan perusahaan dalam mengelola kesehatan mental karyawan, serta
cara penanganan terbaik jika ada rekan karyawan yang mengalami gangguan
kesehatan mental.
Sebagai
perusahaan yang bergerak di industri bahan peledak dengan risiko yang tinggi,
persoalan kesehatan, dan keselamatan kerja menjadi perhatian serius DAHANA dalam
menjalankan usahanya. Setiap harinya sebelum bekerja, para karyawan di jobsite
project melakukan Pertemuan 5 Menit (P5M) untuk mengevaluasi kesehatan dan
kesemalatan kerja.
Selain itu, para
karyawan DAHANA juga dilindungi dengan berbagai sistem untuk menunjang
kesehatan karyawan. Sejak tahun lalu, DAHANA merilis aplikasi QHSE (Quality
Health, Safety, and Environment) untuk mempermudah karyawan dalam melaporkan
kondisi kerja, sehingga para pengambil kebijakan dapat mengevaluasi dan
memberikan solusi yang tepat dalam menjaga kesehatan, keselamatan kerja, dan
lingkungan
No comments:
Post a Comment