Bontang, 24 Mei 2022. Pembangunan Pabrik Amonium Nitrat milik DAHANA – Pupuk Kaltim saat ini dalam tahap konstruksi. Pabrik yang memiliki kapasitas produksi hingga 75.000 ton amonium nitrat pertahun ini dikelola oleh PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN), perusahaan patungan PT DAHANA (Persero) dengan PT Pupuk Kalimantan Timur. Pabrik yang berlokasi di Bontang ini ditargetkan akan rampung dan dapat mulai berproduksi di akhir 2022.
Hal tersebut terungkap dalam
kunjungan kerja jajaran direksi dan komisaris PT DAHANA ke Pabrik Amonium
Nitrat Bontang. Rombongan dipimpin
langsung Direktur Utama Wildan Widarman
didampingi Direktur Teknologi & Pengembangan Suhendra Yusuf RPN
beserta Anggota Dewan Komisaris Wahyudi Hidayat, Rina Moreta dan Rizky Olivia
Nasution.
“Kami optimis Pabrik Amonium
Nitrat ini akan rampung di akhir tahun 2022,” ungkap Wildan Widarman, Direktur
Utama PT DAHANA.
Kehadiran Pabrik Amonium Nitrat
yang berada di Kawasan Industri PT KIE Bontang Kalimantan Timur ini akan
berdampak pada berkurangnya importasi di bidang bahan baku peledak dan
mengurangi devisa negara yang selama ini dipergunakan untuk kegiatan importasi. Selain itu, pembangunan pabrik AN secara
mandiri dapat menumbuhkembangkan dan memperkuat upaya lebih lanjut untuk
kemandirian penyediaan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Indonesia.
Wildan Widarman juga menyampaikan
bahwa perusahaannya beserta PT Pupuk Kaltim dengan melibatkan konsultan
bereputasi internasional telah melakukan studi banding dan membuat kajian pada
berbagai aspek seperti pemilihan teknologi, ketersediaan bahan baku, peraturan
perundang-undangan, serta pasar sebelum membangun pabrik.
"Berdasarkan hasil kajian kami,
pabrik AN ini dapat menghemat devisa dari impor AN, menciptakan nilai tambah
produk dalam negeri, dan tentunya dapat membuka lapangan pekerjaan bagi
masyarakat Indonesia utamanya masyarakat Bontang," ujar Wildan Widarman.
Sementara itu, Komisaris Dahana
Wahyudi Hidayat mengharapkan semua pihak mendukung proyek strategis industri
pertahanan ini.
“Proyek ini harus kita dukung
bersama-sama supaya dapat selesai sesuai dengan target yang telah
ditetapkan. Hal ini penting untuk
kepentingan nasional, baik pemenuhan amonium nitrat untuk komersial maupun
untuk kepentingan pertahanan,” terang Wahyudi Hidayat.
Berdasarkan hasil lelang yang
telah dilaksanakan, seluruh proses pembangunan pabrik AN dikerjakan oleh
konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) - SEDIN Engineering di atas lahan seluas ±
6 (enam) hektar. Total investasi pembangunan pabrik AN mencapai ± 1,1 Trilyun
Rupiah yang didapat dari kredit investasi BUMN Perbankan serta ekuitas dari
masing-masing pemegang saham.
Setelah melalui beragam dinamika
sejak penandatanganan Nota Kesepahaman dan penandatangan Perjanjian Induk yang
disaksikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Nopember 2015 lalu,
kerjasama PT DAHANA dan PT Pupuk Kalimantan Timur semakin maju ditandai dengan
penandatanganan Joint Venture Agreement (JVA) atau perjanjian Usaha Patungan
pada 2019. Sempat tersendat karena
mewabahnya Covid-19, proyek ini berjalan kembali dengan tahapan Pile Load Test
pada September 2020 hingga saat ini melaju ke tahapan konstruksi.
No comments:
Post a Comment