Manajer Humas & Kelembagaan DAHANA Juli Jajuli dalam pemaparannya menyampaikan, FGD dilakukan sebagai bentuk adaptif atas dinamika kondisi eksternal yang mau tidak mau akan mempengaruhi pola komunikasi perusahaan ke masing-masing stakeholdersnya.
“Adaptif terhadap kondisi eksternal itu sangat penting, seperti perubahan cara menerima informasi di masyarakat yang berubah dari membaca ke arah yang lebih visual seperti infografis dan videografi. Oleh sebab itu, kami ingin mengoptimalkan peran milenial DAHANA untuk menjadi digital-troopers,“ ujar Juli Jajuli.
Selain itu, Juli juga menyampaikan program-program komunikasi perusahaan di 2022 yang terdiri dari beberapa agenda besar seperti Marketing Public Relations dengan mengelola iklan hingga pengelolaan publikasi kegiatan TJSL, Internal Relations dengan mengelola kegiatan Seni dan Olahraga, serta Digital Story Telling yang penuh dengan inovasi.
Sementara itu, Direktur Utama DAHANA Wildan Widarman menyampaikan, Adaptif merupakan salah satu isi dari core values BUMN yaitu AKHLAK, dan indikator dari inovasi adalah penyelesaian masalah. Dalam bidang komunikasi misalnya, perusahaan harus memberikan fokus kepada stakeholder.
Wildan juga berharap, dengan wadah komunikasi, seluruh departemen dapat berkolaborasi untuk berinovasi menyelesaikan masalah, baik di internal maupun eksternal. Wildan juga berpesan agar seluruh insan DAHANA tidak terjebak dengan masa lalu, dan harus berani keluar dari zona nyaman yang ada dan menjadikan inovasi sebagai budaya perusahaan.
“Selain itu, setiap strategi yang kita buat harus sesuai dengan ilmu, sesuai dengan keadaan existing. Sehingga, jika kita telah berjuang keras disana, maka insya Allah, Allah akan memberikan jalan keluar,” ujar Wildan.
FGD yang berlangsung selama satu setengah jam tersebut, berjalan secara dinamis dengan input gagasan-gagasan penting dari seluruh departemen dan stakeholder internal komunikasi DAHANA.
No comments:
Post a Comment