PLB ini merupakan salah satu amanat dari paket kebijakan ekonomi jilid II yang dikeluarkan regulator untuk menjawab tantangan biaya logistik yang mahal, kondisi logistik yang mahal mempengaruhi kurangnya kemampuan industri dalam Negeri pada persaingan bisnis yang semakin ketat.
Sebelum adanya PLB DAHANA di Subang, Jawa barat, para pengguna bahan peledak menggunakan gudang berikat yang berlokasi di Pulau Momoi, Batam sebagai stock point, hal ini tentu membuat ongkos distribusi semakin mahal, terutama untuk konsumen DAHANA yang berada di timur dan tengah Indonesia.
Pusat Logistik Berikat DAHANA selain menghemat ongkos transportasi, juga mampu menghemat biaya pajak dengan pengurusan yang langsung dilayani oleh DAHANA. Hal tersebut karena waktu timbun di PLB lebih lama dibandingkan di gudang berikat.
"Dengan PLB pajak yang dikenakan hanya untuk barang-barang yang keluar dari PLB, kalau barang yang masih ada di PLB, belum dikenakan biaya pajak," ujar Thomson Manager Supporting Divisi Migas DAHANA.
Pada acara Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (Convex) 2019, PT DAHANA (Persero) juga menjelaskan fasilitas PLB kepada konsumen migas yang membutuhkan import bahan peledak dapat menggunakan fasilitas PLB untuk menekan biaya transportasi bahan peledak.
"PLB DAHANA yang berada di Subang itu sangat strategis, posisinya berada di tengah-tengah Indonesia dan banyak pilihan moda transportasi, bahan peledak bisa dikirim baik ke konsumen DAHANA yang berada di Sumatera ataupun Kalimantan dan wilayah timur Indonesia lainnya dengan mudah" kata Thomson.
Selama ini sudah ada beberapa perusahaan yang menggunakan fasilitas Pusat Logistik Berikat DAHANA, baik dari perusahaan pertambangan atau perusahaan yang bergerak di Industri Migas.
No comments:
Post a Comment