Direktur Utama PT DAHANA (Persero), Budi Antono para acara puncak perayaan HUT ke-52 DAHANA, menuturkan tentang bagaimana perlunya menyikapi sebuah fenomena revolusi teknologi yang saat ini tengah menyasar kesemua lini kehidupan manusia.
“Akhir-akhir ini kita sedang mengalami fenomena disrupsi, sebuah perubahan fundamental yang dasyat yaitu evolusi teknologi yang menyasar sebuah cela kehidupan manusia,” tutur Budi Antono.
Lebih rinci Budi menerangkan kondisi seperti ini menurut sebagian orang berpandangan adalah sebuah ancaman, namun tidak sedikit yang berpendapat kondisi ini adalah sebuah peluang.
“Walau tidak berimbas langsung, kita harus bicara segara beradaptasi dan mengenali keadaan yang tengah terus mengalami perubahan. Tidak lagi sekedar berubah melainkan harus mampu menggeser dan mengganti yang sudah berdiri sebelumnya dalam waktu cepat,” terangnya.
Ia pun mencotohkan beberapa perubahan terjadi bagaimana pesatnya bisnis online yang mampu menggeser peran Mall, begitupun dengan penyedia jasa angkutan konvesional yang mulai tergerus oleh layanan jasa kendaraan berbasis online.
“Hati-hati pergeseran segmen konsumen yang sebelumnya generasi X kini menjadi generasi milineal. Memerlukan perkembangan dari berbegai aspek, termasuk pelayanan. Hal ini pun termasuk pada konsumen DAHANA,” pesannya
Jejak-jejak fenomena perubahan ini, terang Budi sudah terbaca sejak beberapa tahun yang lalu. Pada era disrupsi seperti ini, kita dituntut pada sebuah pilihan membentuk ulang (reshape) atau menciptakan yang baru (create).
“Jika kita memilih melakukan reshape maka kita perlu melakukan inovasi dari produk atau layanan yang sudah dimiliki, namun kita memilih menciptakan yang baru kita harus berani berinovasi yang sesuai dengan kebiasaan konsumen,” terang Budi.
Menghadapi era disrupsi ini, kementerian BUMN telah menyarankan perusahaan-perusahaan BUMN mampu menarik, menggaet para generasi muda, generasi milineal. Hal ini agar perusahaan BUMN memiliki banyak telenta, pendobrak zona aman.
“Generasi muda biasanya memiliki semangat tinggi, dan juga cakap menggunakan teknologi baru, yang selalu semangat mengejar impian,” katanya.
Generai muda tutur Budi harus siap menghadapi era disrupsi dengan memiliki eros kerja dan sikap terbuka, serta mampu menjadi problem solving untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang semakin komplek dan berubah dengan cepat karena di tangan generasi muda terdapat kunci keberhasilan Indonesia, ”Selamat datang babak baru milenial,” imbuhnya. (SYA)
Wednesday, October 24, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment