Karena nila setitik rusak susu sebelenga.
Begitulah sebuah ungkapan yang dapat menggambarkan pengalaman Rosidta
Aliandawati salah seorang karyawati PT DAHANA (Persero).
Pada 3 Oktober 2016, Rosidta mendapat tugas
menjadi seorang protokoler atau pembawa acara pada upacara Hari Peringatan Kesaktian Pancasila yang
digelar di lapangan sepakbola DAHANA Subang.
Seperti yang diceritakan kepada Dfile, wanita yang biasa dipanggil Ocid
ini menuturkan tentang pengalaman pertamanya menjadi seorang pemandu upacara.
Ocid mengaku, sebelumnya ia tidak pernah menjadi pembawa acara.
“Ini pengalaman pertama saya di DAHANA,
saya belum pernah jadi MC. Dulu pernah jadi protokol upacara, tapi waktu masih
SMA,” terang Ocid kepada DFile.
Dipengalaman pertamanya ini Ocid merasa
sedikit kecewa, gara-gara keselimpet lidah saat memandu acara upacara, ”Yang
harusnya mengatakan membubarkan,
eh, kebelibet malah jadi membabarkan,” ujar Ocid yang kini bertugas
dibagian akuntansi
perpajakan Keuangan Korporasi.
”Awalnya sih merasa sudah bagus, eh tapi diakhirnya
malah kebelibet lidah. Kalau
kata orang ini tuch karena nila setitik rusak susu sebelenga,” ujar Ocid sambil
tersenyum.
Kejadian ini menjadi sebuah pengalaman.
Jika bertemu karyawan lain, tidak sedikit yang berkomentar tentang salah baca
‘membubarkan’, tetapi semua dianggapnya sebagai candaan dan tidak lantas
dimasukan ke dalam hati.
Merasakan menjadi bagian petugas upacara di
DAHANA merupakan hal yang seru yang dirasakannya, “Seru, sih. Pas Jum’at pagi
ditelepon Bagian SDM diminta jadi protokol, terus
diiyain. Sempet mikir bisa ga ya,” terangnya.
Pengalaman Ocid menjadi pemandu upacara
tentunya bakal menambah wajah-wajah baru generasi muda DAHANA yang akan berdiri
dibarisan paling depan sebagai petugas upacara.
“Kalau
disuruh lagi sih belum, tapi kalau sudah
pernah salah gini apa bakal disuruh lagi?” selorohnya. (sya)
No comments:
Post a Comment