Hari Kamis,
8 September 2016, mungkin untuk sebagian besar karyawan DAHANA merupakan hari
yang biasa. Namun untuk ‘pasukan katak’
(pastak) Divisi Tambang Umum-2
yang bertugas di Site Project Adaro Tanjung Tabalong Kalsel, hari itu adalah
hari cukup spesial.
“Hari ini
sangat spesial buat kami pastak Adaro,
dan saya kira akan menjadi spesial juga untuk DAHANA secara keseluruhan. Karena hari inilah untuk pertama kalinya
DAHANA melaksanakan peledakan electronic detonators dengan system Remote Firing,”
ujar Dadan Munawar, Manager Area Kalimantan Selatan yang diberi mandat oleh DAHANA dalam pelaksanaan aplikasi electronic detonator dan
Remote Firing di Dahana.
Peledakan
dengan Remote Firing pertama tersebut sukses dilakukan pada pukul 12.55 WITA
dilokasi Pit North-1 area PT SIS, dengan jumlah lubang ledak 173 E*STAR
electronic detonators, metode single deck. Di hari spesial
ini, Zainal salah seorang
Blaster lokal putra Tanjung Tabalong mendapat kehormatan untuk menekan tombol ARM+FIRE pada Remote Control
Unit dalam pelaksanaan
peledakan secara Remote Firing yang
pertama kalinya dalam sejarah services DAHANA.
Dalam sejarahnya, setelah bekerjasama
dengan salah satu Pabrikan Electronic Detonators terkemuka di Dunia yaitu
Austin Detonators Czech - Austin Powder International, DAHANA mulai pertengahan
tahun 2014 telah memulai proses transfer knowledge dan teknologi terkait
aplikasi electronic detonators, serta secara pararel sukses mengaplikasikan peledakan
E*STAR electronic detonators.
Sampai saat ini sudah
2,5 tahun DAHANA mengaplikasikannya di Site Project Adaro Indonesia dan puncaknya adalah dengan pelaksanaan
aplikasi E*STAR Wireless Remote Firing Devices (WRFD) kali ini di site Dahana Adaro.
Lebih lanjut Dadan menjelaskan dalam system inisiasi peledakan (blasting
initiating system) remote firing adalah
teknologi terkini.
Dan ini membuktikan DAHANA saat ini telah mampu
mengaplikasikannya, serta
membuktikan
telah mampu meningkatkan
kompetensinya,
baik services maupun SDM.
“Dengan mengaplikasikan peledakan dengan Sistem remote firing saat
ini DAHANA sudah sejajar
dan mampu bersaing dengan blasting services lainnya yang berasal dari luar
negeri,” ujar Dadan.
Pada pelaksanaan di lapangan, terang Dadan semua proses untuk blasting electronic
detonators dengan system remote firing ini sepenuhnya full dilakukan oleh karyawan DAHANA, tidak ada ekspatriat. Dalam
prosesnya tidaklah semudah membalikkan
telapak tangan, ternyata diperlukan
persiapan yang cukup panjang dan effort yang lumayan menguras tenaga dan
pikiran.
Proses transfer knowledge and technology memakan
waktu paling lama karena ini adalah ilmu aplikasi bukan hanya teoritis, jadi
diperlukan jam terbang dan pengalaman aplikasi langsung dilapangan terutama
untuk solving troubleshooting.
“Waktu
sekitar 2,5 tahun terakhir inilah yang telah menjawabnya, membayar hasil kerja
keras bersama team. Baik team operation Pastak Adaro maupun team support di Jakarta untuk pengurusan
legalisasi dan perijinannya sehingga proses blasting electronic detonators
remote firing ini dapat terlaksana dengan aman, lancar, sukses dan berhasil,”
ungkapnya.
Dengan
keberhasilannya ini, Dadan menuturkan tentunya tidak membuat berpuas diri, justru kedepan harus makin menggali dan menganalisa serta mempelajari lebih
dalam terkait teknologi electronic detonator dan remote firing,
“Harapannya
Dahana mampu menguasai secara keseluruhan teknologi ini, insyaa Allah Dahana
mampu memproduksi sendiri electronic detonators, Dayadet Dayatronic. Aamiin,” pungkas Dadan. (sya)
No comments:
Post a Comment