Dibagian apapun
ditugaskan adalah amanah dari perusahaan yang harus selalu dijunjung tinggi
serta dilaksanakan. Kalimat ini
dijadikannya sebuah prinsip dalam bekerja. Prinsip
ini pun bukan sekedar isapan jempol belaka, hal ini terlahir dari kisah rekam
jejak pengalaman Duryatmo, Asisten Manajer Pergudangan Samarinda, Kalimantan Timur.
Tahun 1993, Duryatmo
memulai karirnya di DAHANA sebagai anggota satuan pengamanan.
Dengan modal ketekunan dalam menjalankan tugasnya sebagai satpam, tahun
1994 ia pun pernah didaulat menjadi Satpam Teladan I se-Pringan Timur dan
Satpam Teladan III se-Jawa Barat.
Lima belas tahun
bukanlah waktu singkat bagi Duryatmo bertugas menjadi orang keamanan DAHANA, imej orang lain terhadap Duryatmo sebagai ‘orang keamanan’ pun sudah menempel
dalam dirinya. Pria asal Tasikmalaya ini pun pernah ikut terlibat dalam
merumuskan Intruksi Kerja (IK) Keamanan. IK ini awalnya belum dimiliki DAHANA. Sampai saat ini
rumusan IK tersebut masih dipakai dan
digunakan sebagai panduan kerja keamanan PT DAHANA (Persero).
Di tahun 2008, pria
yang hoby olahraga ini berpindah tugas, dari keamanan menjadi orang gudang. Bermula menjadi
Asisten Manajer Pergudangan di Subang, selanjutnya pindah ke pergudangan
Marunda, Jakarta Utara, dan kini ia tengah bertugas di pergudangan Samarinda,
Kalimantan Timur.
Bagi bapak tiga
anak ini, perpindahan bidang kerja dan tempat kerja tidak menjadi kendala untuk
terus berkarya di DAHANA. Pengalaman dan ilmu yang didapat di tempat sebelumnya
menjadi bekal di tempat baru.
“Sebagai personil
gudang yang berlatar belakang orang keamanan, bagi saya simpel saja, semua ilmu
tentang keamanan saya adopsikan ke bidang pergudangan disesuaikan dengan tugas,
fungsi dimasing-masing unit kerja, baik bidang personil, material, area, dan lain
sebagainya. Baik untuk internal maupun eksternal,” ungkap Duryatmo.
Untuk melahirkan
suasana nyaman dan aman di tempat baru, Duryatmo membeberkan rahasianya. Menurutnya, hal itu kembali pada sikap diri kita sendiri. Seperti dalam pribahasa
sunda, melak cabe panen cabe, melak
bonteng panen bonteng.
“Apa yang dilakukan oleh kita akan
kembali pada kita, menanam kebaikan hasilnya kebaikan, menanam kejelekan, kejelekan itu akan
kembali pada kita. Intinya bila kita pandai, bijaksana dilingkungan manapun
kita akan mendapankan ketenangan batin,” terang Duryatmo.
Dalam menjalankan
tugasnya sebagai orang gudang, menurut Duryatmo, ia hanya cukup menjalankan tugas yang mengacu
pada peraturan perusahaan, keputusan direksi tentang Pedoman
Pergudangan.
“Kita tinggal ikuti
dan melaksanakan apa yang sudah menjadi ketentuan dan aturan yang
telah dibuat. Amanah dari perusahaan harus selalu dijunjung tinggi serta
dilaksanakan,” ujar Duryatmo, sang gudangers. (SYA)
No comments:
Post a Comment