Di balik sebuah kesuksesan perusahaan dalam
operasi bisnisnya, selalu ada sosok di belakang layar yang menginspirasi dalam
kemajuan perusahaan. Kesuksesan tak datang secara instan, butuh kerja keras dan
seorang pemimpn yang mampu membangun tim solid. Sosok inspiratif itulah yang mungkin
bisa ditemukan pada sosok Agung Prionegoro.
Sebagai Site Koordinator Adaro Kalimantan
Selatan, Agung ikut berperan membawa PT DAHANA sebagai kontraktor utama
peledakan di tambang batubara terbesar di Indonesia tersebut. “Susah senang
sudah banyak dialami selama di Adaro. Dari produksi awal yang hanya 200-an ton bulk emulsion bahan peledak, kini
produksi DAHANA sudah mencapai 2000 ton per harinya,” ujar Agung.
Sempat tertinggal jauh di belakang kompetitor
lain, Agung sukses membawa perusahaan handak plat merah ini menjadi salah satu
kontraktor utama dalam jasa peledakan di site Adaro. “Saat awal datang ke site
Adaro, semua aspek jasa DAHANA seperti produksi, performance, dan kinerja tim jauh tertinggal ketimbang pesaing.
Namun sekarang sudah berubah karena kami bisa secara bertahap memberikan yang
terbaik,” ungkapnya.
Menurut pria yang tercatat baru melepas masa
lanjangnya ini, menjaga kontinuitas pada kesiapan rencana lokasi peledakan dan
menggenjot target produksi bahan peledak, menjadi kunci utama memastikan
konsumen puas dengan service Dahana. Semua itu, kata Agung, hanya bisa diraih
dengan pelayanan total service yang
bertumpu pada tim yang solid. “Membangun tim di Adaro dengan cara saya sendiri.
Mengatur SDM dari tua sampai yang muda untuk membangun kerjasama di site,” kata
Agung.
Agung menambahkan, memberikan contoh langsung
di lapangan, serta mengkoreksi apa yang menjadi kekurangan dari pekerjaan rekan
kerjanya adalah strategi utamanya membangun tim lapangan yang solid. “Mau mendengarkan
keluhan teman-teman serta bisa memberikan masukan, hal itu akan memberikan
motivasi kepada rekan kerja,” tukasnya.
Dia melanjutkan, semua tim juga harus
memahami seluk beluk permasalahan konsumen dari hulu hingga ke hilirnya. “Mau
dikoreksi oleh konsumen dan respon cepat dari apa yang diminta pelanggan.
Karena sebaik-baik pelayanan pasti ada kekuranganya di mata konsumen. Dan yang
tak kalah pentingnya adalah pendekatan secara personal pada konsumen,” terang
karyawan yang bekerja di Dahana sejak 2010 ini.
Kesuksesan Dahana bukan tanpa halangan. Tahun
2011, kata Agung, bisa dikatakan menjadi tahun terberat timnya di site Adaro. “Permasalahan
internal dalam transisi sistem pengelolaan site, dan hujan komplain dari
konsumen perihal performance Dahana
yang belum maksimal. Dari situ saya mendapat pelajaran bagaimana menghadapi
sesama karyawan dan konsumen,” jelas lulusan Teknik Pertambangan Universitas
Islam Bandung (Unisba) ini.
Selain itu, menurut Agung, strategi yang
diterapkannya menjadi kunci kesuksesan Dahana menghadapi konsumen yang
dianggapnya cukup kritis yang menuntut pelayanan terbaik. Keberhasilanya itu
pula yang mengantarkanya menjadi karyawan berprestasi pada tahun lalu. “Saya
yakin itu (red: penghargaan) semua adalah usaha yang telah dilakukan untuk bisa
memberikan hasil yang terbaik untuk Dahana,” imbuhnya. IDR
salute untuk bung Agung dgn kerja kerasnya,semoga menjadi inspirasi dan motivasi bagi mhs tambang Unisba; salam tambang dr rekanmu di Kaltim
ReplyDelete