Pages

Tuesday, January 6, 2015

Gak berasa.. unexpected moment 2014…



Oleh:  Erwin Cipta Mulyana, Manager Rekayasa dan Pengembangan

 
Gak berasa ya tahun 2014 udah berakhir aja,
berarti udah delapan setengah tahun saya hidup bersama Dahana (satu setengah taun lagi dapet satu kali THP #eh maksudnya pin perunggu dari perusahaan sebagai tanda kesetiaan..
J).
Alhamdulillah masih setia di Dahana.. J


Ya, salah satu yang membuat saya setia disini adalah passion saya di bidang energetic material, environment, dan system. Walaupun terkadang berasa sedikit kepo dengan unit kerja lain sebagai bentuk information seeking mengapa sih saya bekerja begini begitu, semacam ini, harus itu dan sebagainya dengan goals setiap apa yang saya lakukan harus bernafaskan Visi Dahana. Toh saya tidak mau ketika melakukan sesuatu tidak tahu arahnya harus kemana. Bagaikan saya naik taksi melaju kencang, ada jalan lurus, berkelok, bebatuan, banjir (yang saya anggap sebagai tantangan), namun yang bikin bingung ketika bang sopir tanya saya akan turun dimana namun saya tidak tahu  harus turun dimana. Nahh celaka kalau kita melaju tanpa tujuan, saya analogikan tujuan perjalanan sebagai visi Dahana.  Visi inilah menurut saya yang harus measureable dan dipahami sama oleh semua karyawan dengan baik dan benar. Mudah-mudahan Allah selalu meridhoi atas apa yang saya lakukan selama di Dahana.. Aaamiiin.. J

Yupp, sekilas saja ya pendahuluannya, sebelum terlalu berbunga bercerita yang lain malah fokus tulisannya jadi kemana-mana, hehhehe.. J.

Banyak hal yang terjadi, banyak pengalaman baru yang didapat di tahun 2014 ini. Dua hal menarik yang masih terngiang di benak saya adalah mengikuti seminar NTREM 2014 dan Lokakarya Propelan.
Kebetulan di bulan April lalu saya beserta Pa Aep (yang ngurus produksi, MMU, OSP dan kawan-kawan) diamanahi oleh Dahana untuk menghadiri seminar intenasional terkait energetic material. Namanya keren banget.  New Trends in Research of Energetic Materials. Woww.. binatang melata apakah itu? Singkatnya ini merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh salah satu universitas yang memiliki fakultas khusus energetic material di kota Pardubice, Republik Ceko (University of Pardubice).  Event yang saya ikuti ternyata merupakan yang ke-17 kalinya diselenggarakan disini diikuti oleh peneliti muda, akademisi, industri, lembaga riset yang memiliki passion di bidang energetic material. And.. waww.. Selain udara disana memang dingin (2-5 derajat pada saat itu yang langsung bikin Pa Aep bed rest seharian karena langsung menusuk kulit kepala Pak Aep.. peace Pak!! ), yang bikin bulu kuduk saya merinding adalah suguhan yang ditampilkan oleh para presenter.  It’s all about energetic material. Mamamia lezatos..!! Banyak yang gak kepikiran.

Di Indonesia kita pede banget berbicara tentang explosives dan aplikasinya, mungkin dalam hal ini Dahana udah jagonya deh. Saya yakin! Semangat untuk berinovasi baik itu di produk, proses maupun dari sisi marketing menangkap customer behaviour yang berbeda-beda bagi Dahana merupakan hal yang sudah dibudayakan. Tapi pernahkah kita ketahui nano teknologi dalam dunia energetic material?  Bisa gak sih kita meneliti setiap raw material penyusun bahan peledak kita teliti, kita kembangkan lagi sehingga menghasilkan VOD yang lebih tinggi? Apakah perlu memurnikan kembali suatu senyawa kimia penyusun bahan peledak sehingga kinerja lebih optimal dan jika menghasilkan produk intermediate (produk samping) kita manfaatkan kembali ke aplikasi lainnya (waduhh kimia banget ya, maaf-maaf..).

Well , I’m very impressed and amazed melihat perkembangan penelitian energetic material sudah sejauh ini. Sebagai karyawan yang ditempatkan di bagian R&D, menarik sekali kita melakukan studi literatur tentang perkembangan apa saja di dunia energetic material ini. Ingin banget rasanya ngelanjutin kuliah lagi (krik.. krik.. krik..). Mungkin hanya sekedar daydreaming pada saat saya menulis ini. Tapi bukankah tidak ada yang tidak mungkin? #ngarep.  Beneran berasa jadi mahasiswa lagi disana. Pendalaman ilmu dan penelitian energetic material menjadi fokus disana jika mengambil perkuliahan di Univesitas Pardubice.  Orang-orangnya sangat terbuka terhadap ilmu baru selain mahasiswi disana juga cantik-cantik,  ehh maksudnya ramah. JYa, itulah salah satu hal yang berbeda dengan kita di Indonesia, yaitu budaya keterbukaan dan kesiapan menerima hal baru.

Mimpi saya memang banyak, tapi saya sadar ketika kembali ke Indonesia, Subang, Dahana tentunya ada prioritas lain yang harus dipertimbangkan. Masih banyak pekerjaan dari sisi komersil (divisi) yang harus kita support. Dahana semakin besar, merambah juga ke militer. Singkatnya kita bekerja selain untuk memberi nafkah kepada istri dan anak di rumah juga passion dan semangat berkarya harus dibuktikan. Seberapa besar peran kita untuk bisa menjadi support penting dalam mewujudkan kemandirian bangsa. Salah satunya membangun Industri Propelan yang akan di bangun di tempat perusahaan kita bekerja, Dahana. Berbicara dari mana dulu kita harus memulai. Hemat saya adalah dengan melakukan risk management yang baik. Lakukanlah risk review terhadap semua aspek. Mulai dari aspek mutu, k3, lingkungan, keamanan, sosial hingga ke aspek bisnis (keuangan) maupun teknis operasional dengan perspektif integrated management system.

Then, cerita lain saya diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau lokakarya terkait propelan (roket). Bahagia dan bersyukur rasanya dapat diberikan mengikuti jenis pelatihan seperti ini. Benar-benar di luar ekspektasi saya sebelumnya tentang pelatihan yang pernah saya ikuti sebelumnya.

Pelatihan ini menyajikan value lain sebagai nilai tambah. Selain tentunya pelajaran yang diberikan cukup membuat otak kita lumayan mendidih dan berbuih karena disuguhkan rumus-rumus fisika teknik yang menggiurkan, namun diberikan juga sesi reality check kepada industri, instansi lembaga penelitian terkait propelan seperti LAPAN, Balitbang AU, Pindad, PT DI termasuk Dahana dong tentunya sebagai tuan rumah propelan sehingga peserta pelatihan dapat membayangkan dari teori yang baru saja diberikan di kelas. Peserta pelatihan ini terdiri dari para ABG. Maksudnya terdiri dari 3 unsur A (Academic), B (Business), dan G (Government).  Goals dari pelatihan ini hanya satu, bagaimana mewujudkan “dream” dari teori yang kita dapatkan di kelas, kemudian melihat “existing reality check” dari plant visit dan research untuk menciptakan suatu “ideas creation” berdasarkan sinergi grup yang sudah dibentuk. Masing-masing grup yang terdiri dari unsur ABG tadi melakukan FGD dari perspektifnya masing-masing.  Memang sangat menyenangkan menemukan perbedaan pendapat dalam berdiskusi, membuat kita menjadi semakin kaya informasi dan akhirnya menemukan ide-ide baru untuk dituangkan dalam suatu presentasi ide. Salah satu hal yang menarik dari pelatihan ini adalah passion. Passionnya para ABG dengan kekuatan yang dimiliki masing-masing dapat mengisi beberapa ruang yang menjadi titik lemah para pelaku bisnis (industri propelan).

Bayangkan apabila egoisme masing-masing pelaku industri bisa dibuang jauh-jauh seperti praktiknya dalam pelatihan ini, melebur menjadi satu untuk mewujudkan suatu mimpi. Mengetahui strength weakness nya masing-masing.  Saya membayangkan di Dahana ada model grup agent of change seperti ini.  Outputnya jelas dan terukur. Bukan hanya ilmu yang didapatkan dari pelajaran di kelas tapi “chemistry”. Semua individu bisa berekspresi – ego individu dikesampingkan.  Semua melebur untuk semangat Indonesia mandiri.  Saya benar-benar terharu. Ini yang ”priceless”. Nilainya sangat berharga karena melebihi nilai uang dan terjadinya amat langka, apalagi berunsur ABG. Tidak “satu dalam seribu”. Sayapun sadar bahawa pelatihan kemarin itu belum apa-apa. It’s just the beginning. Salah satu buah dari shared vision Visi yang benar-benar secara satu dalam jiwa kita (bukan hanya sekedar alasan patuh dengan visi atasan). Tapi jika Dahana mau memulai dengan formula demikian untuk perubahan yang lebih baik, mengapa tidak? Mimpi sayaketika kita memiliki dream, passion dan rasa nasionalisme tinggi yang didukung oleh sinergi ABG (seluruh unit kerjadi Dahana – dalam kesamaan visi misi), bersiaplah akan efek injeksi vaksin optimisme tinggi tersebut – tidak ada yang tidak mungkin bahwa kita bisa! Dahana bisa! Serving the nation better!

Saya akan menutup dengan kebaikan yang sudah dibudayakan oleh dua atasan saya di EMC; Pa Waspodo (sudah pensiun) dan Pa Pudji (sedang MPP) dikaitkan dengan ilmu yang didapatkan dari sharing diatas, yaitu filosofi “gelas kosong”.

Bisakah mengisi air ke sebuah gelas yang sudah penuh? Nggak mungkin bisa. Kalaupun bisa, tentunya akan meleber keluar. Supaya bisa mengisinya, kita harus mengosongkan atau menumpahkan sebagian isinya. Makna dari tulisan ini adalah jika ingin maju, kita harus mengosongkan atau menghilangkan EGO kita, mau belajar dan diajari. Kita akan sulit menerima pembelajaran jika EGO masih ada. Mungkin di bidang ini, kita adalah pakarnya, tetapi di bidang lain, kita nggak ada apa-apa nya.Ketika memberi, seseorang sedang mengosongkan atau menumpahkan sebagian rezeki/ ilmunya, gelas rezekinya bisa diisi kembali. Ketika kehilangan, itu tandanya kita sedang mengosongkan gelas rezeki karena lupa berbagi. Yakinlah bahwa gelas itu akan terisikan kembali & bahkan jauh lebih baik. Gak bermaksud kultum ya, tapi hanya sharing dari apa yang saya dapatkan. Ayo kosongkan gelas! (krik.. krik).J

No comments:

Post a Comment

 

PT DAHANA

Jakarta Office:
Menara MTH, Lt.17
Jl. MT. Haryono Kav.23
Jakarta 12820
Indonesia
Telephone +62 21 837 823 17
Facsimile +62 21 837 823 27

PT. DAHANA

Head Office:
Energetic Material Center
Jl. Raya Subang - Cikamurang Km. 12 Cibogo
Subang 41285, Jawa Barat
Indonesia
Telephone+62 260 742 3333
Facsimile+62 260 742 3888