Subang, DMC – Terkait dengan rencana
pemerintah dalam pembangunan industri propelan yang merupakan satu dari
tujuh program nasional yang sudah ditetapkan Komite Kebijakan Industri
Pertahanan (KKIP), diharapkan PT Dahana (Persero) selaku BUMN bisa
menjadi penjuru untuk mewujudkan keinginan pemerintah dalam mendorong
terwujudnya kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
Harapan
tersebut diungkapkan Menhan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu saat
melakukan kunjungan kerja sehari ke PT Dahana (Persero), Jumat (14/11),
di Subang, Jawa Barat. Sebelum melakukan kunjungan kerja ke PT Dahana di
Subang, pada hari yang sama Menhan juga berkesempatan melakukan
kunjungan kerja ke kampus ITB di Bandung, Jawa Barat dalam rangka Munas
ke II Korps Nasional Resimen Mahasiswa (Menwa).
Lebih lanjut
Menhan mengatakan Kemhan selaku Pembina industri pertahanan dalam negeri
mendorong terwujudnya kemandirian dimaksud melalui berbagai upaya
dengan mengkoordinir dan mensinergikan potensi-potensi yang ada, untuk
percepatan penguasaan dan pengembangan teknologi, perlu adanya suatu
kolaborasi dengan pihak luar negeri yang memiliki propelan munisi dan
roket yang sesuai dengan kebutuhan dalam negeri.
Dengan telah dilaksanakannya ground breaking
oleh Menhan Purnomo Yusgiantoro pada hari Jumat 10 Oktober 2104 yang
lalu, merupakan awal yang baik dari kerja keras yang sudah dilakukan
untuk mewujudkan industri propelan di PT Dahana. Untuk itu Menhan
Ryamizard Ryacudu mengharapkan PT Dahana terus melakukan upaya lanjutan
agar penguasaan teknologi dalam industri propelan di Indonesia
benar-benar dapat diwujudkan.
Selain itu juga diharapkan PT
Dahana (Persero) sebagai industri bahan peledak terbesar di Indonesia
dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri terutama untuk pertambangan
di Indonesia.
Sekelumit tentang PT Dahana
PT
Dahana (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang
industri strategis yang menyediakan layanan bahan peledak terpadu untuk
sektor migas, pertambangan umum, kuari dan kontruksi serta untuk
pertahanan. PT Dahana memproduksi bahan peledak dan menyediakan jasa
peledakan terpadu, jasa peledakan untuk industri maupun pertahanan dan
jasa pendukung lainnya.
Sejarah PT Dahana sebagai pioinir di
industri ini berawal dari proyek Angkatan Udara Republik Indonesia
(AURI) pada tahun 1966 yang dikenal dengan Proyek Menang, berlokasi di
Tasikmalaya, Jawa Barat. Kemudian pada tahun 1973 secara resmi berubah
menjadi Perusahaan Umum Dahana berdasarkan PP No.36/1973. Terakhir
ditetapkan sebagai Perusahaan Perseroan pada tahun 1991.
Inovasi
terkini pada tahun 2012, PT Dahana menyelesaikan pembangunan fasilitas
pengembangan dan manufaktur terbesar di ASEAN yang dinamakan Energetic Material Center (EMC) berlokasi di Subang, Jawa Barat. Lini bisnis mencakup jasa-jasa explosives manufacturing, drilling and blasting, related services dan defence related untuk pelanggan diseluruh Indonesia dan regional ASEAN.
Sumber: http://dmc.kemhan.go.id/
Wednesday, November 26, 2014
Menhan Berharap PT Dahana Menjadi Penjuru Kemandirian Industri Pertahanan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment