Para penggerak budaya perusahaan PT DAHANA yang tergabung dalam wadah
Agent of Change (AOC) melaksanakan pergantian pengurus. Acara yang
dilaksanakan pada 31 Januari 2012 di Kantor Pusat Tasikmalaya ini
dihadiri hampir seluruh anggota AOC yang tersebar di Kantor Tasikmalaya,
Subang dan Jakarta.
Dalam prosesi pemilihan tersebut terpilih Wildan Widarman sebagai Ketua Agent of Change
(AOC) periode Januari – April 2012 menggantikan Vidyana Mandrawaty yang
sudah menjabat sejak empat bulan lalu. Pembentukan pengurus untuk
masing-masing wilayah pun langsung digelar.
Berikut ini petikan wawancara redaksi D-File dengan Ketua AOC yang baru, Wildan Widarman.
Bagaimana komposisi pengurus AOC saat ini menurut bapak?
Saya meyakini bahwa teman-teman pengurus dan anggota AoC dan Champion
mempunyai integritas dan dedikasi yang dapat diandalkan untuk melakukan
transformasi budaya ini. Untuk menjaga semangat ini, kami terus
berkomunikasi dan sharing dalam mengawal program perubahan budaya ini.
Program apa saja yang akan menjadi andalan selama kepengurusan bapak?
Tentunya program-program berkenaan dengan pengembangan budaya
perusahaan. Program-program tersebut diantaranya penyusunan kriteria
untuk pemilihan Karyawan Teladan Triwulanan (KTT) yang masih dirasa
kurang selektif. Karyawan yang terpilih diharapkan benar-benar
merupakan panutan atau role model bagi yang lainnya.
Program lainnya adalah menumbuhkan kembali semangat pelaksanaan Rapat
Kelas Dunia di lingkungan PT DAHANA. Hal ini menjadi penting untuk
meningkatkan efektivitas pelaksanaan rapat-rapat yang sudah ada.
Diharapkan dengan penyelenggaraan Rapat Kelas Dunia ini nilai nilai
Kepemimpinan dan Profesionalisme dapat meningkat. Untuk memulai kembali,
akan diadakan penyegaran materi terkait rapat kelas dunia tersebut.
Kita juga akan ujicobakan kembali dalam beberapa rapat yang menjadi
percontohan.
Program lainnya adalah pelaksanaan 5R, terutama untuk lingkungan site
project. Selain itu, ada juga program penyempurnaan seragam perusahaan
dan perumusan Do an Don’t nilai-nilai budaya perusahaan.
Program yang menjadi prioritas?
Penyelesain perumusan Do and Don’t nilai-nilai budaya
perusahaan. Untuk itu dibentuk juga tim perumus yang dikomandani oleh
Sekretaris Perusahaan dan Senior Manager PSDM. AoC berserta para
Champion akan mengawal program ini. Diharapkan para Pengurus dan
Anggota AoC juga dapat memberikan masukkan untuk penyempurnaan konsep
tersebut, disisi lain, pengurus AOC akan melibatkan para Champion
merumuskan Do and Don’t tersebut sesuai dengan Satuan Kerja
masing-masing.
Tantangan untuk AOC, disinyalir ada karyawan yang skeptis
dengan keberadaan AOC dan Budaya Perusahaan, upaya apa yang dapat
dilakukan oleh pengurus AOC ke depan untuk menumbuhkan kembali
kepercayaan karyawan?
Ya, kami tidak memungkiri hal tersebut, ke dalam kami mencoba
melakukan introspeksi diri, dan berusaha untuk tetap memberikan yang
terbaik sesuai yang telah diamanatkan kepada kami. AoC selama ini
sebenarnya tidak berdiam diri, namun mencoba menggali kembali hal-hal
yang saat ini benar-benar menjadi tantangan dalam implementasi
nilai-nilai budaya tersebut.
Untuk menjaga semangat dan irama teman-teman AoC dan para Champion,
kami mencoba untuk berkomunikasi secara intensif, agar program-program
yang telah disepakti dapat berjalan dengan baik sehingga dapat rasakan
manfaatnya oleh Karyawan.
Termasuk memberdayakan kembali D-File sebagai media untuk
mengkomunikasikan dan mensosialisasikan Budaya Perusahaan. Salah satu
gagasannya adalah, dari Top Manajemen dan seterusnya kembali menulis
hal-hal yang berkaitan dengan nilai-nilai Budaya, DAHANA terus
berkembang, karyawan terus bertambah, sehingga sosialiasi dan
internalisasi nilai-nilai menjadi mutlak untuk dilakukan kembali. Begitu
juga dalam penyelenggaraan Orientasi Pengenalan Perusahaan (OPP) bagi
para calon karyawan, kami akan berkoordinasi dengan Satuan Kerja PSDM
dan Organisasi, agar terdapat sesi dengan waktu yang cukup untuk
memberikan sosialisasi dan internalisasi mengenai Nilai-Nilai Budaya
Perusahaan ini. Kegiatan pembekalan nilai-nilai Budaya Perusahaan ini
dapat diberikan oleh Anggota BOD, Pejabat-Pejabat Dahana, dan Para Agent of Change. Sehingga nilai-nilai Budaya Perusahan ini akan menjadi RUH BUDAYA / Panglima gerak insan-insan DAHANA.
Dengan adanya skeptis terhadap keberadaan AoC, hal ini menunjukkan
bahwa AoC sebenarnya masih diperhatikan, dan tentunya diharapkan dapat
melakukan perubahan. Saat ini kami dengan dan para Champion tengah
berusaha agar implementasi Budaya Perusahaan ini dapat bergulir dengan
baik. Saya pun berharap Agent of Change dan para Champion dapat
berfungsi sebagai CRITICAL MASS yang berperan sebagai DRIVING FORCE
dalam tranformasi Budaya ini. Memang tidak mudah, tapi…..YES, WE CAN !!
Sampai saat ini, bagaimana bapak melihat pelaksanaan pembangunan budaya di lingkungan Dahana?
Saya melihat dan merasakan, bahwa DAHANA telah banyak berubah
dibandingkan beberapa tahun belakangan ini. Memang dalam perjalanannya
terasa naik turun, dan akselerasi perubahannya menurun dibandingkan
akselerasi tuntutan perubahan di luar.
Kedepan kami berharap BOD dan AoC dapat berfungsi sebagai Think Tank
dan Value Guarding, sementara para Champion dapat berperan sebagai
PROGRAM GUARDING, sehingga program-program Budaya dapat berjalan dengan
baik sesuai dengan nilai-nilai yang telah disepakati.
Saya merasa yakin dengan partisipasi, semangat yang begitu tinggi semua pihak, DAHANA akan menuju ke arah yang lebih baik.
Monday, March 26, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment