Beberapa waktu lalu, Saya dan teman-teman ‘berkunjung’ ke Wisma
Aldiron Dirgantara. Bukan dalam rangka kunjungan pekerjaan, kunjungan
pada jam istirahat tersebut membawa misi untuk makan tongseng di tenda
biru kantin Wisma Aldiron Dirgantara. Sekalian bernostalgia dengan
kantor lama Dahana.
Rupanya, dewi fortuna tidak berpihak kepada kami. Tongseng yang
terkenal enak itu masih tutup. Menurut informasi dari sekitar,
penjualnya masih mudik. Huh, kecewa.
Kami pun melanjutkan perjalanan dengan ‘menyatroni’ food court
Aldiron yang berada di lantai basement gedung berlantai empat ini.
Suasana tampak berbeda, lokasi food court terdahulu rupanya sudah
kosong. Tertulis, Food court pindah ke lantai 2.
Kami pun melanjutkan perjalanan dengan menggunakan lift yang berada
tidak jauh dari sana. Setelah tiba di lantai dua, ups…ternyata
lokasinya bukan di sana. Yang ada PT Yokogawa. Rupanya kami keliru
naik lift, seharusnya yang berada di tengah dekat lobby Aldiron.
Dengan sedikit mengomel kami pun turun kembali satu lantai menuju
lobby utama. Setelah bertanya pada sekuriti, ditunjukilah lantai dua
yang berada di atas kami. Segara bergegas naik lift, celakanya angka
dua pada lift tersebut tidak berfungsi, alhasil kami ‘nyangkut’ di
lantai 3. Buru-burut balik lagi ke lantai lobby dan berpindah lift, dan
akhirnya, berhasil mencapai lantai dua!
Food court berada di teras yang menghadap ke Jalan Gatot Subroto
dengan view lapangan bola dan gedung medco yang menjulang tinggi. Tidak
ada pendingin ruangan, namun hembusan angin cukup membuat dingin
suasana.
Beberapa pedagang nampak menyapa, rupanya mereka masih mengenali
wajah-wajah kami. Atau jangan-jangan di jidat kami ada tulisan “Mantan
penghuni Aldiron” hehe. Setelah memilah dan memilih, akhirnya jatuh pada
penjual soto betawi dan ikan patin. Sepertinya tidak ada yang berubah.
Di sudut pada saat kami masuk food court, stand es podeng telah
menanti. Penjualnya, seorang bapak dengan kaos biru khas food court
mengingatkan saya pada beberapa tahun lalu. Es andalan dengan menu
duren tetap menjadi andalan. Ternyata belum berubah.
Makan dalam hembusan angin di ketinggian cukup nikmat juga. Kami
ngobrol dan berkesimpulan sepertinya tidak ada yang berubah. Sampai
akhirnya kami menyadari ada yang berubah, harganya tambah mahal.
Bayangkan saja, untuk menu soto betawi dan es teh manis dibanderol 25
ribu. Alamakkkk….coba bandingkan makan di Ponci yang berada di belakang
MTH.
Tongseng oh tongseng…..kapan dikau buka kembali… J
Tuesday, February 21, 2012
Kantin Aldiron Pindah ke Lantai Dua
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment