Agus Setiabudi tak akan pernah melupakan pengalaman ini. Di tengah suhu udara -7 derajat celcius, Agus menjadi pembicara satu-satunya dari Asia.
Pasalnya, tak mudah untuk menjadi peserta di acara tersebut apalagi hadir sebagai pembicara. “Seseorang dapat menjadi pembicara adalah kewenangan dari ISEE Committee dan melalui beberapa tahapan,” ucap Agus.
Ia menjelaskan, untuk menjadi pembicara semua peserta wajib mengirimkan paper. Pria yang akrab disapa Agus ini menambahkan, paper tersebut selanjutnya dievaluasi oleh team dari ISEE Committee apakah diterima sebagai paper yang akan dimasukan dalam proceeding. Kemudian Paper yang sudah diterima oleh team ISEE Committee tidak semua dapat dipresentasikan di forum ISEE, ada tahapan lanjutan untuk memilih paper tersebut apakah layak untuk dipresentasikan atau tidak. Setelah melalui tahapan akhir pemilihan paper untuk dapat dipresentasikan, baru team ISEE Committee mengirimkan email pemberitahuan agar menyiapkan materi presentasi dalam format power point disertai dengan tatacara melakukan presentasi.
Walaupun tak sampai seminggu di Amerika, namun menurutnya acara itu sangat berkesan. “Kesan yang pertama-tama saya dapatkan adalah pengalaman yang luar biasa dimana selain menjadi pembicara di acara sebesar ISEE Conference,” tutur Agus. Selain itu, Agus juga berkesempatan dapat bertemu dengan para ahli peledakan, perusahaan-perusahaan besar dalam bidang peledakan, serta perusahaan-perusahaan pendukung kegiatan pemboran dan peledakan. Agus juga dapat melihat begitu banyak perkembangan-perkembangan teknologi dalam bidang peledakan, baik software-software, peralatan dan perlengkapan peledakan, serta teknik-teknik peledakan yang digunakan dalam operasi lapangan.
Namun, ia menyayangkan selama konferensi adalah dari beberapa pembicaraan dengan peserta conference mereka tidak familiar dengan nama Dahana. Hal ini sangat menyedihkan bagi Agus dan terutama untuk Dahana yang di Indonesia sudah berpengalaman hampir 47 tahun di bidang Handak gaungnya belum terdengar di luar negeri. “Ini berarti tugas kita untuk lebih memperkenalkan Dahana dimata dunia agar lebih dikenal,” tegas Agus.
Namun, itu semua dirasa ada manfaatnya bagi Agus dan Dahana. “Manfaat yang dirasakan barangkali ini adalah gerbang awal untuk Dahana dapat memperkenalkan diri dan lebih berperan dalam perkembangan dunia peledakan serta untuk membangun & mengembangkan networking,” seloroh Agus. “Untuk kedepannya siapa tahu ISEE Conference bisa diadakan di Indonesia atau paling tidak di wilayah Asia, sehingga lebih banyak lagi orang Indonesia yang bisa hadir terutama dari Dahana,” tutupnya kepada Dfile.
No comments:
Post a Comment