Indofence sendiri merupakan pameran pertahanan internasional dua tahunan yang diikuti oleh peserta dari seluruh dunia. Pertamakali diselenggrakan tahun 2004, pameran persenjataan dua tahunan ini diikuti oleh berbagai perusahaan pertahanan dari dalam dan luar negeri. Dua tahun lalu pada 2010, dalam pameran yang dibuka langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini diikuti oleh 400 peserta dari 38 negara.
Sementara dari dalam negeri, industri pertahanan nasional yang tergabung dalam Paviliun BUMN Industri Strategis berasal dari 13 BUMN Industri Strategis yaitu PT Pindad, PT DI, PT Dahana, PT PAL, PT LEN Industri, PT DKB, PT DPS, PT Inti, PT Krakatau Steel, PT Barata, PT BBI, PT INKA dan PT IKI. Tahun ini, dengan pavilion yang sama, BUMNIS tampil kembali minus PT INKA yang absen tahun ini.
Sebagai produsen bahan peledak, Dahana sendiri kerap memajang produk terkait alutsista andalannya, seperti bom P-100, blast effect bomb, dan miniature Roket R-Han 122, serta berbagai produk inovasi baru lainnya di bidang bahan peledak.
Indodefence 2012, rencananya akan dihelat pada 7-10 Nopember mendatang di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran Jakarta Pusat. Kebutuhan alutsista semakin meningkat untuk kebutuhan TNI dan institusi negara lainnya, sementara industri pertahanan dalam negeri belum mampu menutup semua kebutuhan militer Indonesia. Konsekuensinya, kebutuhan senjata dalam negeri masih harus mengimpor dari luar negeri.
Berhimpunnya BUMN Industri Strategis merupakan lompatan jauh yang harus diapresiasi. Keikutsertaan PT Dahana merupakan bagian dari komitmen serius PT Dahana dalam mendukung kemandirian bangsa dalam sistem persenjataan. Sejalan dengan motto perusahaaan ke depan, tak hanya “Serving your company better”, namun juga “Serving the nation better”. (IDR)
No comments:
Post a Comment