Sebagaimana
diungkap Direktur Utama PT DAHANA Wildan Widarman, dalam rangka mendukung
pembangunan Bendungan Sadawarna, pada pertengahan tahun 2019, DAHANA melepaskan
lahan seluas 72 hektar untuk Bendungan Sadawarna kepada pemerintah.
"Lahan
tersebut kemudian menjadi langkah awal untuk membangun Proyek Bendungan
Sadawarna sebagaimana yang disarankan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)
Citarum," terang Wildan di Kampus Dahana Subang.
Kawasan DAHANA
juga memiliki nilai yang sangat strategis bagi Bendungan Sadawarna, karena
keberadaannya masuk ke dalam Objek Vital Nasional dan memiliki standar keamanan
dan keselamatan yang tinggi, sehingga pemanfaatan Bendungan Sadawarna secara
maksimal dapat dilakukan dengan aman.
Sejak tahun
90-an, DAHANA membeli lahan seluas 600 hektar dari PTPN VIII, dari lahan
tersebut, ada era 2010an DAHANA membangun berbagai fasilitas dari pabrik bahan
peledak, pergudangan, Kantor Manajemen Pusat (Kampus), hingga gedung serbaguna
yang dapat digunakan masyarakat. Kini kawasan EMC DAHANA juga turut menjadi
zona penyangga bagi Bendungan Sadawarna.
"Untuk
memperluas manfaat dari Bendungan Sadawarna dan meningkatkan perekonomian
masyarakat, unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) DAHANA yang
memiliki rekam jejak dalam pemberdayaan masyarakat di kawasan Bendungan
Jatigede, saat ini sedang menyiapkan berbagai program kolaborasi bersama
masyarakat di sekitar Bendungan Sadawarna, khususnya di bidang perikanan dan
pariwisata," jelas Wildan.
Bendungan
Sadawarna merupakan salah satu Program Strategis Nasional di bidang Sumber Daya
Air. Bendungan ini mampu menampung 44,61 juta m3 untuk menyuplai irigasi seluas
4.500 hektare di Kabupaten Subang dan Indramayu. Bendungan ini juga disiapkan
untuk memasok air baku untuk Kawasan Pelabuhan Patimban dan Pantura Jawa Barat.
Selain itu,
keberadaan Bendungan Sadawarna juga diharapkan dapat mereduksi banjir di
kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunagara yakni Subang, Sumedang, dan
Indramayu. Bendungan Sadawarna juga masih memiliki banyak potensi untuk
dikembangkan, seperti potensi sumber pembangkit listrik sebesar (PLTA) sebesar
2 MW.
No comments:
Post a Comment