Menduduki jabatan lebih
tinggi dari posisi sebelumnya bagi
seorang karyawan adalah wujud apresiasi perusahaan atas prestasi dari
kinerja dan dedikasi karyawan tersebut. Rasa bersyukur harus selalu diiringi
dengan tanggungjawab pada perusahaan,
karena jabatan ini adalah sebuah amanah.
Saturday, January 14, 2017
Monday, January 9, 2017
Awali 2017, DAHANA Gunakan E-Office Telkom
PT DAHANA (Persero), BUMN
yang bergerak di bidang bahan peledak pertambangan dan militer, akan mengawali
2017 dengan menggunakan sistem E-Office untuk mendukung kegiatan
perkantorannya. Sistem E-Office ini
dikembangkan oleh PT Telkom Indonesia, BUMN yang bergerak di bidang
telekomunikasi.
Mie Kocok Moal Gagal, Tempat Kuliner Baru di Subang
Bosan
dengan menu makan siang yang itu-itu aja, cobalah ganti dengan menu
makan yang lain. Jika bosan dengan menu makanan yang ada disekitar
tempat kerja, tidak salahnya jika kita sejenak berkuliner di siang hari,
sekedar untuk memanjakan lidah, sebelum kembali berkutat dengan
pekerjaan kantor.
Kini telah hadir tempat kuliner baru, yaitu Mie
Kocok Moal Gagal, atau kebanyakan orang menyebutnya ‘Mie Kocok MG’.
Lokasinya di Jl. Otto Iskandardinata (Otista) No. 82 Subang atau
tepatnya tidak jauh setelah pertigaan lampu merah Lio, sebelum pom
bensin/SPBU yang mengarah ke gerbang masuk tol Cipali.
Mie Kocok
tentunya sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan orang. Jajanan khas
kuliner Bandung ini sudah cukup populer. Kuliner makanan mie kuning
berkuah kaldu kental yang disajikan oleh MG tentunya diracik dengan cita
rasa tersendiri.
MG menyajikan beberapa menu mie kocok, seperti
mie kocok original yaitu dengan isian kikil kaki sapi yang empuk dan
kenyal. Jika ingin tambahan lainnya, kita bisa memilih menu mie kocok
komplit, dengan tambahan isian baso dan ceker ayam. Bila tidak suka
dengan kaki sapi, kita pun bisa memilih menu mie kocok daging sapi atau
daging ayam.
Untuk menikmati semangkuk mie kocok MG kita tidak
perlu merogoh saku terlalu dalam, semangkuk mie kocok original atau mie
kocok daging sapi dan daging ayam, kita hanya perlu membayar Rp.20.000,
sedangkan untuk mie kocok komplit hanya Rp.25.000 - Rp.30.000,
tergantung menu komplit yang dipilih.
Meski terbilang baru dua pekan buka di Subang, mie kocok MG setiap harinya selalu ramai oleh pengunjung. Ketika Dfile
mampir ke MG pun suasana cukup ramai, hampir semua meja sudah terisi.
Demi memanjakan pengunjungnya, MG pun memberikan fasilitas Free Wifi
bagi pengunjung yang ingin berselancar internet dengan kuota gratis.
Bagi pengunjung yang membawa kendaraan tidak perlu khawatir dengan
masalah parkir, MG memiliki tempat parkir yang cukup luas, disini
terdapat fasilitas musola dan juga toilet. (SYA)
Secercah Harapan dalam Family Gathering DAHANA Site Adaro
Menutup akhir tahun, tidak sedikit orang yang memanfaatkannya untuk berkumpul dengan keluarga atau rekan sejawat sekedar menyambut tahun baru, berdoa bersama, dan menoreh asa harapan bersama. Seperti yang dilakukan oleh karyawan DAHANA di Site Adaro, Tanjung Tabalong, Kalimantan Selatan.
Thursday, January 5, 2017
Gubernur Jatim: "Sudah, Pak. Jangan Mengajari Anggota Baru Lagi"
Suasana
santai mewarnai kunjungan Menko Perekonomian Darmin Nasution ke Pabrik
Bom Pesawat Sukhoi di Malang (05/01/17). Berpakaian batik, Menko
didampingi oleh Menteri PU PR, Menkominfo dan Gubernur Jatim Sukarwo.
Salah satu sesinya adalah saat mendapatkan penjelasan produk bahan peledak milik DAHANA yang disampaikan oleh Direktur Teknologi & Pengembangan Heri Heriswan.
Heri menjelaskan secara rinci cara kerja bahan peledak Dayagel Seismic. Menurut Heri, bahan peledak yang memiliki baling-baling ini dimasukan ke dalam lubang yang telah dibor. Belum selesai penjelasan, pertanyaan bertubi-tubi pun datang dari Menko Perekonomian seperti daya ledak hingga cara meledakkannya.
Rupanya rasa keingintahuan Menko ini menggelitik Gubernur Jatim yang berdiri disamping belakangnya.
"Sudah Pak, jangan mengajari anggota baru lagi ya," ujar Sukarwo sambil tersenyum yang disambut gelak tawa yang hadir.
Dayagel Seismic sendiri adalah bahan peledak untuk perforasi di sektor minyak dan gas. Bahan peledak ini digunakan untuk mencari sumber minyak. Getaran ledakkannya di dalam tanah akan dibaca oleh alat untuk kemudian dianalisa sehingga diketahui ada tidaknya minyak yang terperangkap di daerah tersebut.
"Produk Dayagel Seismic ini hampir dipakai semua perusahaan migas di Indonesia. Bahkan sudah diekspor," ungkap Heri Heriswan.
Dengan teknologi cartridge emulsion, produk ini mulai diproduksi di Subang pada 2017 setelah sebelumnya diproduksi di pabrik Tasikmalaya. Seiring rampungnya Energetic Material Center, pabrik di Tasikmalaya dipindahkan ke Subang dengan peremajaan mesin produksi. (jjs)
Salah satu sesinya adalah saat mendapatkan penjelasan produk bahan peledak milik DAHANA yang disampaikan oleh Direktur Teknologi & Pengembangan Heri Heriswan.
Heri menjelaskan secara rinci cara kerja bahan peledak Dayagel Seismic. Menurut Heri, bahan peledak yang memiliki baling-baling ini dimasukan ke dalam lubang yang telah dibor. Belum selesai penjelasan, pertanyaan bertubi-tubi pun datang dari Menko Perekonomian seperti daya ledak hingga cara meledakkannya.
Rupanya rasa keingintahuan Menko ini menggelitik Gubernur Jatim yang berdiri disamping belakangnya.
"Sudah Pak, jangan mengajari anggota baru lagi ya," ujar Sukarwo sambil tersenyum yang disambut gelak tawa yang hadir.
Dayagel Seismic sendiri adalah bahan peledak untuk perforasi di sektor minyak dan gas. Bahan peledak ini digunakan untuk mencari sumber minyak. Getaran ledakkannya di dalam tanah akan dibaca oleh alat untuk kemudian dianalisa sehingga diketahui ada tidaknya minyak yang terperangkap di daerah tersebut.
"Produk Dayagel Seismic ini hampir dipakai semua perusahaan migas di Indonesia. Bahkan sudah diekspor," ungkap Heri Heriswan.
Dengan teknologi cartridge emulsion, produk ini mulai diproduksi di Subang pada 2017 setelah sebelumnya diproduksi di pabrik Tasikmalaya. Seiring rampungnya Energetic Material Center, pabrik di Tasikmalaya dipindahkan ke Subang dengan peremajaan mesin produksi. (jjs)
Hindari Embargo, Indonesia Bangun Pabrik Bom Sukhoi
Teknologi industri pertahanan militer kini tak lagi didominasi dan bergantung pada luar negeri, khususnya Amerika Serikat dan Eropa.
Kini Indonesia pun sudah cukup memiliki kemampuan teknologi untuk memproduksi sendiri berbagai kebutuhan militer yang sebelumnya harus diimpor. Lewat pemerintah, beberapa BUMN yang potensial untuk mendukung kemandirian alat utama sistem persenjataan (Alutsista) disinergikan dalam BUMN industri strategis.
Salah satunya yakni PT Dahana (Persero), industri handak plat merah satu-satunya ini fokus menggarap berbagai bahan peledak untuk kebutuhan militer. Salah satunya, Dahana dengan menggandeng perusahaan swasta nasional PT Sari Bahari yang berlokasi di Malang sedang mengembangkan sekaligus memproduksi massal Bom P 100 Live untuk kebutuhan militer dalam negeri.
Menurut Heri Heriswan, Direktur Teknologi & Pengembangan PT DAHANA (Persero), pengembangan bomb P 100 Live untuk sukhoi ini salah satunya menghindari embargo dari luar negeri. “Salah satunya untuk pesawat sukhoi, kami buat khusus di dalam negeri,” ungkap Heri Heriswan di Malang (05/01/17).
Saat ini, kebutuhan bom P 100 Live untuk memenuhi kebutuhan domestik yaitu TNI Angkatan Udara RI. Tapi, menurut Heri Heriswan, tidak menutup kemungkinan ke depan produk bom ini akan diekspor. “Peluang ekspor tetap terbuka, namun saat ini kami fokus menyelesaikan pesanan dalam negeri,” tambahnya lagi. (jjs)
Kini Indonesia pun sudah cukup memiliki kemampuan teknologi untuk memproduksi sendiri berbagai kebutuhan militer yang sebelumnya harus diimpor. Lewat pemerintah, beberapa BUMN yang potensial untuk mendukung kemandirian alat utama sistem persenjataan (Alutsista) disinergikan dalam BUMN industri strategis.
Salah satunya yakni PT Dahana (Persero), industri handak plat merah satu-satunya ini fokus menggarap berbagai bahan peledak untuk kebutuhan militer. Salah satunya, Dahana dengan menggandeng perusahaan swasta nasional PT Sari Bahari yang berlokasi di Malang sedang mengembangkan sekaligus memproduksi massal Bom P 100 Live untuk kebutuhan militer dalam negeri.
Menurut Heri Heriswan, Direktur Teknologi & Pengembangan PT DAHANA (Persero), pengembangan bomb P 100 Live untuk sukhoi ini salah satunya menghindari embargo dari luar negeri. “Salah satunya untuk pesawat sukhoi, kami buat khusus di dalam negeri,” ungkap Heri Heriswan di Malang (05/01/17).
Saat ini, kebutuhan bom P 100 Live untuk memenuhi kebutuhan domestik yaitu TNI Angkatan Udara RI. Tapi, menurut Heri Heriswan, tidak menutup kemungkinan ke depan produk bom ini akan diekspor. “Peluang ekspor tetap terbuka, namun saat ini kami fokus menyelesaikan pesanan dalam negeri,” tambahnya lagi. (jjs)
Mengenal Bomb Pesawat Sukhoi dari Malang
Menko Perekonomian Darmin Nasution didampingi Menteri PU dan Perumahan Rakyat mengunjungi pabrik bomb Pesawat Sukhoi di Malang (05/01/17).
Bomb Pesawat Sukhoi buatan PT Sari Bahari dan PT DAHANA (Persero) ini dikenal dengan nama Bomb P 100 Live. Bomb ini merupakan pengembangan dari bom latih P 100 dimana bom ini memiliki berat dan karakter aerodinamika yang sama dengan bom latih P 100. Casing Bomb P 100 Live (tajam) diproduksi oleh PT Sari Bahari dan isian bahan peledak dilakukan oleh PT DAHANA (Persero) di Subang, Jawa Barat. Saat ini PT DAHANA mendapatkan TOT untuk pembuatan hulu ledak atau fuze AVU-ETMA dai Armaco Jsc, Bulgaria.
"Bomb P 100 Live ini sendiri memiliki Tingkat kandungan Dalam Negeri sebesar 88,33%," ungkap Heri Heriswan, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT DAHANA (Persero) ketika menerima kunjungan rombongan Menko Perekonomian Darmin Nasution di Malang.
Bomb ini termasuk kaliber 100 dengan panjang 1.100 mm dan berdiameter body 273 mm. Berat bomb sendiri 100 – 125 kg dengan isian bahan peledak military explosives.
Menurut Heri Heriswan, Bomb P 100 Live ini dipergunakan untuk pesawat tempur Sukhoi milik TNI Angkatan udara. Bomb ini memiliki banyak keunggulan.
"Bom didesain untuk dapat digunakan pada pesawat standar NATO maupun standar Rusia," ungkap Heri.
Selain itu, mudah dalam perawatan dan penyimpanan di gudang. Mudah dan efisien dalam penggunaannya karena tidak menggunakan bahan peledak untuk melepaskan bomb dari bomb rack (impulse cartridge).
Di pesawat sukhoi, Bomb P 100 L dapat dilepaskan dengan menggunakan program Standar Bombing Sukhoi.
Keunggulan lainnya, bom ini buatan dalam negeri sehingga mudah dalam transportasi pengiriman maupun perbaikan jika diperlukan.
"Selain Bomb P 100 Live, kedua perusahaan juga memproduksi ukuran yang lebih besar yaitu Bomb P 250 dan Bomb P 500," pungkas Heri Heriswan. (jjs)
Bomb Pesawat Sukhoi buatan PT Sari Bahari dan PT DAHANA (Persero) ini dikenal dengan nama Bomb P 100 Live. Bomb ini merupakan pengembangan dari bom latih P 100 dimana bom ini memiliki berat dan karakter aerodinamika yang sama dengan bom latih P 100. Casing Bomb P 100 Live (tajam) diproduksi oleh PT Sari Bahari dan isian bahan peledak dilakukan oleh PT DAHANA (Persero) di Subang, Jawa Barat. Saat ini PT DAHANA mendapatkan TOT untuk pembuatan hulu ledak atau fuze AVU-ETMA dai Armaco Jsc, Bulgaria.
"Bomb P 100 Live ini sendiri memiliki Tingkat kandungan Dalam Negeri sebesar 88,33%," ungkap Heri Heriswan, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT DAHANA (Persero) ketika menerima kunjungan rombongan Menko Perekonomian Darmin Nasution di Malang.
Bomb ini termasuk kaliber 100 dengan panjang 1.100 mm dan berdiameter body 273 mm. Berat bomb sendiri 100 – 125 kg dengan isian bahan peledak military explosives.
Menurut Heri Heriswan, Bomb P 100 Live ini dipergunakan untuk pesawat tempur Sukhoi milik TNI Angkatan udara. Bomb ini memiliki banyak keunggulan.
"Bom didesain untuk dapat digunakan pada pesawat standar NATO maupun standar Rusia," ungkap Heri.
Selain itu, mudah dalam perawatan dan penyimpanan di gudang. Mudah dan efisien dalam penggunaannya karena tidak menggunakan bahan peledak untuk melepaskan bomb dari bomb rack (impulse cartridge).
Di pesawat sukhoi, Bomb P 100 L dapat dilepaskan dengan menggunakan program Standar Bombing Sukhoi.
Keunggulan lainnya, bom ini buatan dalam negeri sehingga mudah dalam transportasi pengiriman maupun perbaikan jika diperlukan.
"Selain Bomb P 100 Live, kedua perusahaan juga memproduksi ukuran yang lebih besar yaitu Bomb P 250 dan Bomb P 500," pungkas Heri Heriswan. (jjs)
Menko Perekonomian Kunjungi Pabrik Bom Pesawat Sukhoi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengunjungi pabrik bom pesawat Sukhoi di Malang (05/01/17). Kunjungan kerja dua hari di Malang ini akan diisi dengan berbagai kegiatan. Menko Darmin Nasution juga didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menkominfo dan rombongan.
Tuesday, January 3, 2017
Awali 2017, DAHANA Lakukan Rotasi Promosi Eselon II
Manajemen PT DAHANA (Persero) melakukan rotasi dan promosi untuk jajaran eselon II. Terdapat tujuh orang yang mengalami pergeseran di awal 2017 ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)